Minggu, 30 Juli 2023
Modul Roda Ban
BAN
Kendaraan yang menggunakan ban pneumatik diisi dengan udara bertekanan. Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan.
1)
BAN
Ban mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a)
Menahan seluruh berat
kendaraan.
b)
Karena berhubungan dengan
permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman
kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi,
pengereman dan berbelok.
c)
Mengurangi kejutan yang
disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.
KONSTRUKSI BAN
a)
Carcass (Cassing)
Carcass merupakan
rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi,
tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan.
Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman paralel dari
bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban
bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk
mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon.
b) Tread
Tread adalah
lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang
disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan
dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya
gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.
Pola tread
terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk
memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan.
c)
Sidewall
Sidewall adalah
lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap
kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel,
sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama
berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi
lainnya.
d) Breaker
Breaker adalah
lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat
keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass
dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta
truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil
penumpang menggunakan bahan polyester.
e)
Belt (Rigid Breaker)
Ini adalah tipe
breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung
mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan
kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari
kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan
rigid breaker dari kawat baja.
f)
Bead
Flipper : Pembungkus
bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban
pada bead (Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga).
Bead Toe : Bagian bead sebelah dalam.
Bead Heel : Bagian bead yang kontak dengan pelek pada
flens.
Bead Base : Bagian bead yang datar, yang berada di antara
bead toe dan bead heel.
Chafer : Lapisan terluar yang membungkus bead untuk
mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek.
Bead Wire : Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi
menjamin pemasangan ban ke pelek.
POLA TREAD
Tread dibuat
dengan berbagai macam pola dengan tujuan antara lain membuang air, dan
menanggulangi berbagai faktor yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta
jenis kendaraan yang menggunakannya.
a)
Pola Rib
Rib berbentuk
beberapa alur zig-zag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok
untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi
(highway) bagi berbagai jenis mobil, mulai mobil penumpang kecil sampai bus dan
truck.
Karakteristik
Pola Rib
mempunyai tahanan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagi ban,
side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah
dikendalikan, suara yang ditimbulkan oleh ban kecil, dan tenaga tariknya kurang
baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola Lug.
a)
Pola Lug
Alur pola Lug
adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada
ban mesin konstruksi dan truck, dan pola tread ini cocok untuk berjalan pada
jalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah).
Karakteristik
Pola Lug
mempunyai tenaga tarik yang baik, tahanan gelinding (rolling resistance) ban
cukup tinggi, tahanan terhadap side-slipping lebih kecil, tread pada daerah Lug
lebih mudah aus tidak merata, dan suara ban lebih besar.
a)
Pola Rib dan Lug
Karakteristik
Pola Rib yang
melingkar pada keliling ban menstabilkan kendaraan dengan mengurangi
kemungkinan side-slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban memperbaiki
kemampuan pengendaraan dan pengereman.
Bagian Lug pada
pola ini lebih mudah aus dengan tidak merata.
Pola Block
Pada pola ini,
tread terbentuk dari Block yang berdiri sendiri (bebas). Pola ini banyak
digunakan pada ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban
radial-ply untuk mobil-mobil penumpang.
Karakteristik
Pola Block
mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman yang lebih baik, mengurangi
slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju, cenderung
lebih cepat aus jika dibanding dengan pola Rib dan Lug, rolling resistance
sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada
permukaan jalan yang keras.
JENIS-JENIS BAN
Menurut
konstruksinya ban dikelompokkan sebagai berikut :
Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass
: ban bias-ply (cross-ply tire) dan ban radial-ply.
Klasifikasi
menurut caranya menyimpan udara : ban dengan ban dalam (Tube Type) dan ban
tanpa ban dalam (Tubeless).
a) Klasifikasi ban menurut cara
penyusunan ply-cord
Ban Bias
Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk
sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak (tread) dengan daya serap
benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun
ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.
Ban Radial
b) Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara
Ban Biasa Dengan Ban Dalam
(Tube Type)
Di dalamnya terdapat ban dalam
untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air
valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam.
Sidewall pada ban radial lebih
fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam
untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.
Ban Tubeless
Keuntungan Ban
Tubeless :
1)
Karena
udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan
lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban
menjadi lebih ringan.
KODE UKURAN BAN
Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban,
diameter dalam (diameter pelek), dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi
terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya, dan pada ban radial
terdapat Huruf R. diantaranya ada pula yang mencantumkan aspect ratio.
PR (PLAY RATING)
Rating merupakan
satu istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada
kekuatan serat katun yang ditentukan oleh JIS. Semakin banyak jumlah lapisan,
semakin tinggi kekuatan ban. Dengan kata lain, jumlah ini menyatakan berapa
banyak lapisan benang katun (carcass) yang membentuk kerangka ban yang sama.
14PR tidak berarti bahwa ban mempunyai 14 lapisan serat katun.
Sebagai contoh :
Ukuran Ban :
500 – 12 8 MR
Jenis Cord :
Cotton Nylon
Daya Angkut Max. :
485 kg 485 kg
Jumlah lapis :
8 Plies 4 Plies
Nilai Lapis :
8 PR 8 PR
ASPEK RASIO / SERI / PROFIL
Aspek Rasio (Aspect Ratio) merupakan perbandingan antara tinggi
penampang ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam satuan persen.
Sebagai Contoh :
Ukuran Ban :
175/65 R
13
Tinggi Penampang
(T) : 114
mm
Lebar Penampang
(L) : 175
mm
Sabtu, 29 Juli 2023
Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan
Jenis Sumber Energi
Kendaraan Ringan:
Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan –
Dalam penggunaan kendaraan ringan tentu tidak akan pergi dari namanya sumber
energi. Terdapat berbagai macam sumber energi pada kendaraan. Lalu apa saja
jenis sumber energi pada kendaraan ringan?
Energi
adalah daya (kemampuan) yang bisa dipakai untuk lakukan beragam proses
aktivitas. Energi adalah jumlah yang dilestarikan. Karena beragam kemampuan,
seperti gravitasi, listrik, panas dan yang lain, energi mempunyai
bermacam-macam.
Tahun-tahun
ini, peningkatan mobil listrik makin mengalami perkembangan cepat untuk
menggantikan mobil konservatif dengan bahan bakar minyak. Dorongan akan rumor
lingkungan yang kuat dan makin menyusutnya cadangan minyak, diperkirakan
menjadikan peningkatan mobil listrik jadi melesat.
Produsen-produsen
mobil di penjuru dunia berlomba keluarkan variasi terkini mobil listrik. Hal
tersebut makin meramaikan kompetisi mobil listrik. Walau begitu, selain mobil
listrik, ada beberapa sumber energi alternatif yang digunakan pada mesin
kendaraan. Untuk lebih jelasnya terkait jenis sumber energi kendaraan ringan
akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Jenis
Sumber Energi Kendaraan Ringan
Terdapat
beberapa macam atau jenis sumber sumber energi yang digunakan pada kendaraan
ringan, diantaranya yaitu:
1. Mesin
Gasoline
Jenis
sumber energi kendaraan ringan yang pertama adalah mesin bensin. Mesin bensin
atau gasoline engine adalah mesin pembakaran dalam yang melakukan proses
pembakaran di ruang bakar yang berada di dalam mesin dengan bahan bakar khusus bensin.
Nikolaus Otto adalah orang yang pertama kalinya mendapati mesin bensin.
Waktu
itu mesin ini dibuat untuk dapat dipakai memakai bahan bakar bensin. Hal ini
karena makin ramainya pengembangan kilang minyak. Mesin dengan bahan bakar
bensin, dapat lakukan proses pembakaran di dalam ruangan mesin karena ada tiga
hal. Yaitu udara (oksigen) yang dikompresi, bahan bakar berbentuk bensin, dan
api (recikan busi) sebagai penyebab pembakaran.
Karena
tiga persyaratan itu tercukupi karena itu terjadi proses pembakaran yang hendak
memunculkan panas dan daya expansi. Daya expansi karena pembakaran berikut yang
dipakai untuk menggerakan piston.
2. Mesin
Diesel
Selain
mesin bensin, jenis sumber energi kendaraan ringan juga dapat berasal dari
mesin diesel. Mesin diesel adalah sebuah mesin pembakaran dalam yang melakukan
proses pembakaran dengan bahan baku solar. Untuk mesin ini, diketemukan oleh
Rudolf Diesel asal Jerman. Mesin diesel saat itu dibuat untuk menggantikan
mesin uap yang mempunyai nilai efektivitas cuma sekitaran 10 – 15 % dengan daya
yang lumayan besar.
Pada
akhirnya, Rudolf Diesel membuat sebuah mesin piston yang dibikin dengan konsep
penginjeksian atau penyemprotan bahan bakar langsung ke mesin untuk
meningkatkan nilai efektivitasnya.
Mesin
diesel pada konsepnya sama dengan mesin bensin. Namun, pada mesin diesel cuma
memerlukan dua material, yaitu udara yang dikompresi dan solar sebagai bahan
bakar. Lalu bagaimanakah dengan penyebab pembakaran ?
Untuk
melakukan proses pembakaran, mesin diesel tidak perlu repot sediakan busi
karena solar akan terbakar karena suhu udara yang dikompresi melewati titik
umumnya. Tersebut penyebabnya mesin diesel disebutkan self ignition engine.
Namun penekanan kompresi pada mesin ini melewati mesin bensin. Karena bila
dibikin sama karena itu temperaturnya kurang cukup membakar solar.
Dari
sisi efektivitas termasuk cukuplah baik karena volume udara yang dikompresi
jadi benar-benar kecil, dan karena langsung diinjeksikan di dalam ruangan bakar
karena itu rugi bahan bakar akan terselesaikan. Keunggulan pada mesin diesel
selainnya tenaganya yang powerful bahan bakarnya yang ekonimis.
3. Mesin
hibrida
Yang
ketiga, jenis sumber energi kendaraan ringan adalah hybrid. Kendaraan ini
memadukan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik untuk menggerakkan kendaraan.
Disamping itu, tehnologi ini memungkinkannya pemakaian dua jenis sumber energi
yang lain.
Pemakaian
listrik untuk gerakkan beberapa kendaraan mempunyai faedah penghematan bahan
bakar dan emisi yang berarti. Kendaraan hibrida memakai daya listrik yang ada
dalam battery untuk memberikan tenaga pada kecepatan rendah atau untuk dipakai
untuk start/setop.
Battery
dari kendaraan ini bisa diisi ulangi lewat pengereman regeneratif dan lewat
perputaran dari mesin pembakaran intern. Dengan begitu, kendaraan ini tak perlu
dicolokkan ke sumber listrik external untuk isi ulangi. Honda Insight dan
Toyota Prius adalah dua mode pertama dari 2 pabrikasi yang lain yang datang di
Amerika Serikat (AS) pada 1999.
2. Mesin
Plug In Hybrid
Kendaraan
plug-in hybrid atau PHEV serupa dengan kendaraan hibrida. Perbedaannya,
kendaraan ini mempunyai kemampuan battery yang semakin besar yang bisa gerakkan
mobil dalam jarak hanya terbatas dengan listrik, tanpa perlu memakai tenaga
dari pembakaran intern.
Perbedaannya
kembali dengan kendaraan hibrida, battery di kendaraan PHEV dapat diisi ulangi
dengan dicolokkan ke sumber tenaga listrik external. Karena kemampuan
batterynya semakin besar, harga PHEV reltif tambah mahal dibanding mobil
hibrida secara umum. Di AS, cuma ada banyak merek yang sudah memikulgka PHEV
ini ibarat General Motors (GM) dan Chevrolet.
3. Mesin
Listrik
Jenis
sumber energi kendaraan ringan yang saat ini sedang terkenal dan populer karena
diperkembangkan oleh beberapa produsen di penjuru dunia. Kendaraan ini murni
memakai daya listrik yang ada dalam battery untuk gerakkan kendaaraan dan
meluncur.
Sekarang,
beberapa produsen berlomba untuk membikin battery yang sanggup memuat semakin
banyak energi listrik tetapi pada harga yang tambah murah. Masalah terkini dari
peningkatan kendaraan ini adalah lama waktu pengisian daya dan harga battery
yang perlu didesak.
4. Mesin
Dengan Bahan Bakar Etanol
Kendaraan
dengan bahan bakar kombinasi BBM-etanol Kendaraan ini sanggup mengganti
kombinasi BBM dengan etanol hingga dipandang bisa kurangi konsumsi BBM. Di AS,
sudah ada sekitaran 84 mode mobil dan truk dari jenis ini. Kendaraan ini bisa
bekerja pada kombinasi BBM yang memiliki kandungan sampai 85 % etanol.
Walau
begitu, kendaraan ini beberapa akhir mendapatkan lumayan banyak tentangan
karena etanol dipandang lebih boros dibanding BBM. Hingga, produksi karbon
dioksida malah bertambah. Di lain sisi, umumnya etanol dibuat dari bahan
pangan. B
ila
etanol dibuat secara masif untuk bahan bakar, dicemaskan akan memunculkan
beragam permasalahan seperti kompetisi bahan pangan dengan energi maupun
pembukaan rimba yang bertambah luas
5. Mesin
Dengan Bahan Bakar Gas
Jenis
sumber energi kendaraan ringan yang selanjutnya adalah mesin dengan bahan bakar
gas. Sama sesuai namanya, kendaraan ini tidak memakai BBM sebagai bahan bakar
pembakaran internnya, tetapi menggunakan gas alam. Konsepnya sama dengan
kendaraan ber-BBM yaitu gas diubah jadi pembakaran dalam piston hingga gerakkan
kendaraan.
Walau
sudah ditawarkan oleh beberapa produsen berpuluh-puluh tahun kemarin, kendaraan
dengan bahan bakar gas kalah perubahannya dibanding kendaraan dengan BBM.
6. Mesin
Fuel Cell
Jenis
sumber energi kendaraan ringan yang terakhir adalah fuel cell. Kendaraan fuel
cell nyaris serupa dengan kendaraan listrik karena sama memakai daya listrik
yang diletakkan di battery untuk gerakkan kendaraan mobil.
Perbedaannya,
kendaraan ia menghasilkan listrik sendiri dari pengadaan bahan bakar hidrogen
dan oksigen. Tehnologi ini mengganti bahan kimia hidrogen dan oksigen hingga
hasilkan listrik sama arah alias listrik DC.
Fuel
cell ini hasilkan tenaga listrik secara efektif dan tanpa pencemaran. Tidak
seperti sumber energi yang memakai bahan bakar fosil. Daimler, Hyundai, Nissan,
Ford, Toyota, Honda, dan GM kini sedang terus-menerus meningkatkan kendaraan
fuel cell.
Modul sistem stater DASAR
Dasar SISTEM STARTER
Fungsi sistern starter pada keridaraan adalah sebagai
penggerak mula mesin sewaktu niesin akan dihidupkan. Gerak mula tersebut
terjadi sebagai akibat perubahan tenaga listrik menjadi tenaga mekanik pada sistem starter,
2. Persyaratan Menghidupkan Awal pada Motor Bakar
Terdapat beberapa persyaratan untuk menghidupkan awal pada
inotor bakar, yajtu:
a. Daya kuda yang besar sesuai dengan kebutuhan menghidupkati motor
bakar.
b. Kecepatan putar normal motor starter sesuai dengan kebutuhan
nienghidupkan motor bakar.
3.Prinsip Kerja Motor Starter
Tiga hal pokok yang menyebabkan terjadinya perubahan tenaga Iistrik
rnenjadj tenaga mekanik putar pada motor starter, yaitu :
a. Apabila penghantar, dialiri arus listrik, maka pada sekeliling
dari sepanjang, ppenghantar tersebut akan timbul medan magnet.
a. Apabila gulungan dialiri listrik, maka akan terjadi hal yang
ama seperti pada point a. Sedangkan perbedaannya hanya terletak pada
pembentukan garis gaya magnetnya.
Gambar2l. Gulungan yang dialiri arus listrik
C. Sifat magnet adalah tolak menolak
antara magnet senama dan tarik menarik antara magnet yang tidak senama
Gambar 22, Sifat magnet
Seuah penghantar yang dialiri arus listrik ditempatkan
pada area gulungan yang sudall dialiri arus listrik, maka medan magnet padkj
penghantar dan medan magnet pada gulungan akan terjadi tolak‑menolak. Penolakan
akan terjadi ke arah area magnet yang lemah.
Gumbar23. Tolahan Penghantar
Penghantar seperti point a ditempatkan pada area
gulungan point b, rnaka akan terjadi penolakan magnet pada kedua arah
penghantar dengan arah yang berbeda sesuai dengan arah garis
Gambar arah gerak motor penghantar
Keseluruhan uraian tersebut merupakan prinsip keria
motor starter. khuususnya untuk menjawab kenapa motor starter dapat mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik (tenaga putar).
4. Macam‑macam
Rangkaian Motor Starter
Motor starter terdiri dari dua bagian komponen utama yaitu
bagian yang bergerak ( komutator ) dan bagian yang tidak bergerak (gulungan
medan). Bagian komponen lainnya adilkh merupakan komponen pendukung yang
terdiri dari sepatu kutub, inti armatur, komutator, poros armatur dan sikat .
Gambor 25. Bagian komponen utam.a motor starter
Rangkaian gillungan medan pada motor starter terdiri dari:
a., Rangkaian Gulungan Seri
Pada motor starter dongan rangkaian gulungan seri penambahan
kutubnya akani mempengarithi terhadap kekuatan inedan magnetnya. Ini berarti
menghasilkan momen yang lebih besar, schingga daya untuk menggerakkan awal
motor lebih besar,
Gambar26. Rangkaiangulungan seri
b. Rangkaian Gulungan P.aralel
Pada motor starter dengan rangkaian gulungan paralel pada
umumnya digunakan pada motor yang lebih besar. Rangkaian gulungan paralel
memungkinkan mengalirnya arus listrik untuk menimbulkan momen yang lebih besar.
Galnbar27. Rangkaian Gulungan Paralel
B. RANGKAIAN DASAR
C. Rangkaian Gulungan Kompon
Pada rangkaian ini dilengkapi dengan gulungan shunt. Gulungan
ini mempunyai fungsi untuk mencegab kecepatan yang terlalu tinggi.
Rangkaian Gulunga Kompon
1. Komponen
Rangkaian Sistem Starter dan Fungsinya
Rangkaian sistern starter berfungsi untuk mengubah tenaga
listrik dari baterai menjadi tenaga
mekanik pada motor starter untuk memutarkan pores pada saat
awal menghidupkan mesin.
Rangkaian dasar sistem starter mempunyai beberapa komponen,
antara lain:
a. Baterai borfungsi sebalgai sumber arus listrik.
b. Kunci kontak klarter switch
berfungsi untuk mengoperasikan sistern starter,
1.
Solenoid ( motor switch) berfungsi sebagai
penghubung arus dari baterai ke motor starter dan menghubungkan gigi motor starter
dengan roda. penyeimbang (fly wheel),
c. Motor starter berfungsi untuk memutarkan pores engkol mesin
dengan momen listrik yang tinggi,
Can7bur29.
RangkaianDasarSistem Starter
Cam Kerja Sistem Stat,ter
Apabita kunci kontak dihubungkan, sebagian kecil arus listrik
mengalir dari baterai ke solenoid dan kembali ke baterai melalui masa. Saat Solenoid
mendapat tenaga listrik dari baterai, plunyer pada selenoid Akan bergerak dan
menghubungkan gigi pinion dengan roda gigi penycinibang (fly t0wel). I
Gambar30. Cara
kerja rangkai~nsistem starter saat kunci kontak dihubungkan
2. Konstruksi dan Cara Kerja Solenoid
Solenoid mempunyai dua buah gulungan yang dililit dengan arah yang sama. Gulungan ya pertama disebut dengan "gulungan penarik" (pull in winding) yang dibuat dari kawat yang lebih besar dan qjungnya masing‑masing dibubungkan ke terminal (st) solenoid dan ke terminal (M) solenoid. Gulungan yang kedua disebut dengan "gulungan pernegang" (hold in wiriing) yang dibuat dari kawat yang lebih kecil dan ujungnya masing‑masing dihubungkan terminal (st) solenoid dan ke masa.
Gambar 31. Konstruksi solenoid
Cara kerja solenoid sebagai berikut.
a. Saat kunci kontak
"ON" pada start (st), arus listrik dari baterai mengalir ke gulungan penarik dan gulungan pernegang melalui terminal
(st) solenoid ke terminal (M) solenoid dan masa dengan arah yang sama.
Gambar32. Saat kunci
kontak "ON" pada saat I (st)
Aliran arus listrik pada kedua gulungan tersebut mengakibaAan timbuInya medan magnet yang akan menarik plunyer ke arah kanan sehingga pelat penghubung solenoid menghubungkan titik kontak terminal (M) solenoid dan titik kontak terminal (st ) selenoid.
b. Saat kunci kontak
"OFF", arus listrik yang mengalir melalui kedua gulungan solenoid
terhenti meniadakan kekuatan medan magnetnya sehingga kekuatan gaya pegas solonoid
mampu mendorong pluger ke tempat semula. Bersamaan dengan ini gigi pinion
terlepas dari gigi penyeimbang (fly whell),
begitu juga pelat penghubung memutuskan hubungan rangkaian dari baterai ke
motor starter sehingga motor starter berhenti bekeija.
Gambar 33. Saat kunci kontak "OFF"
3. Jenis Penggerak
Roda Gigi Motor Starter
Terdapat dua jenis penggerak roda. gigi motor starter, yaitu
penggerak energi dan penggenik elektro magnet.
a. Penggerak Roda Gigi Motor Starter
Penggerak bendix bekerja berdasorkan inersi pinion, Pegas pada
penggerak bendix berfungsi sebagai peredam. Gerakan menolak balik, saat armature
mulai memutarkan roda imbang ( fly wheel ). Setelah mesin hidup,roda imbang
berputar berlawanan arah bergerak mundur terlepas dari gigi roda penyeimbang.
Garnbar 34a. Jenis bendix
b. Penggerah
FIck.tro Magnet
Pada penggerak clektro magnet, roda gigi digeser ke luar dan
ke dalam oleh kekuatan
Gambar 34b.
Penggerak kopling overrunning
Penggerak ini menggunakan tuas ungkit untuk menggerakan
gigi pinion bersama‑sama dengan koplingnya. Gigi dan kopling tersebut
digerakkan tegak sepanjang poros armatur ke dalam atau keluar dari roda imbang.
Tuas ungkit digerakkan oleh solenoid.
Cara keKja penggerak sebagai berikut.
1. Saat solenoid bekerja, tuas
ungkit menggerakkan gigi pinion hingga bertemu bersama dengan roda gigi
penyeimbang serta mernutarkan roda tersebut. Hal ini dapat terjadi karena
konstruksi kopling dibuat sedemikian rupa. Apabila gigi pinion berputal
memutarkan roda imbang bantalan gulung akan bergerak ke arah alur yang menyempit
sehingga mengenai roda gigi pinion pada poros armatur. Hal ini menyebabkan roda.
gigi pinion berputar dengan porosnya.
2. Saat roda penyeimbang berputar
lebih cepat dari armatur, bantalan gulung akan bergesei ke arah arm yang lebih
luas sehingga roda gigi pinion masih bersatu dengan gigi rodi imbang berputar
anian dan bebas sampai solenoid tidak bekerja (kunci kontak "OFF"),
Cairan semir ban dari limbah
Membuat cairan penghitam ban luar / semir ban mobil / motor Alat : Palu Plat besi Gerinda potong Tang Obeng Wadah plastik / besi Botol pla...
-
Kunjungan Industri Siswa SMK Tujuan Kegiatan : Sesuai dengan bidang studi yang diambil oleh siswa SMK Otomotif, tujuan kunjungan industri me...
-
BAGIAN 1 : MATERI PENGETAHUAN . BAGIAN 2 : Uji Pengetahuan Tekan SOAL ONLINE untuk menuju soal soal Uji P...