Minggu, 30 Juli 2023

Modul Roda Pemeriksaan

 























Modul Roda Ban

 BAN

Kendaraan yang menggunakan ban pneumatik diisi dengan udara bertekanan. Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan.

 

1)      BAN

Ban mempunyai fungsi sebagai berikut :

a)    Menahan seluruh berat kendaraan.

b)    Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok.

c)    Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.

 

KONSTRUKSI BAN

Gambar berikut menunjukkan konstruksi dasar ban.

a)      Carcass (Cassing)

Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon.

 

 

b)     Tread

Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.

Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan.

 

c)      Sidewall

Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya.

 

d)     Breaker

Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester.

 

e)      Belt (Rigid Breaker)

Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja.

 

f)       Bead

Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Konstruksi bead secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Flipper    : Pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga).

 

Bead Toe                                      :  Bagian bead sebelah dalam.

Bead Heel                                    :  Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.

Bead Base                                    :  Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel.

Chafer                                          :  Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek.

Bead Wire                                    :  Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek.

 

 

POLA TREAD

Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan antara lain membuang air, dan menanggulangi berbagai faktor yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya.

 

a)      Pola Rib

Rib berbentuk beberapa alur zig-zag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi (highway) bagi berbagai jenis mobil, mulai mobil penumpang kecil sampai bus dan truck.

 

Karakteristik

Pola Rib mempunyai tahanan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagi ban, side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan, suara yang ditimbulkan oleh ban kecil, dan tenaga tariknya kurang baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola Lug.

 

a)      Pola Lug

Alur pola Lug adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban mesin konstruksi dan truck, dan pola tread ini cocok untuk berjalan pada jalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah).

Karakteristik

Pola Lug mempunyai tenaga tarik yang baik, tahanan gelinding (rolling resistance) ban cukup tinggi, tahanan terhadap side-slipping lebih kecil, tread pada daerah Lug lebih mudah aus tidak merata, dan suara ban lebih besar.

 

a)      Pola Rib dan Lug

Pola ini adalah gabungan dari Rib dan Lug dengan tujuan untuk memperbaiki kestabilan pengemudian, dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata (jalan berpasir dan berbatu)

Karakteristik

Pola Rib yang melingkar pada keliling ban menstabilkan kendaraan dengan mengurangi kemungkinan side-slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban memperbaiki kemampuan pengendaraan dan pengereman.

Bagian Lug pada pola ini lebih mudah aus dengan tidak merata.

 

Pola Block

Pada pola ini, tread terbentuk dari Block yang berdiri sendiri (bebas). Pola ini banyak digunakan pada ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban radial-ply untuk mobil-mobil penumpang.

Karakteristik

Pola Block mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman yang lebih baik, mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju, cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan pola Rib dan Lug, rolling resistance sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras.

 

JENIS-JENIS BAN

Menurut konstruksinya ban dikelompokkan sebagai berikut :

Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass : ban bias-ply (cross-ply tire) dan ban radial-ply.

Klasifikasi menurut caranya menyimpan udara : ban dengan ban dalam (Tube Type) dan ban tanpa ban dalam (Tubeless).

 

a)   Klasifikasi ban menurut cara penyusunan ply-cord

Ban Bias

Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban.  Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.

 

Ban Radial

Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.



 

b)   Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara

 

Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type)

Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam.

Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.

Ban Tubeless

Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.



Keuntungan Ban  Tubeless :

Bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan, biasanya tekanan udaranya tidak turun tiba-tiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan.


1)      Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan.

 KODE UKURAN BAN

Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban, diameter dalam (diameter pelek), dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya, dan pada ban radial terdapat Huruf R. diantaranya ada pula yang mencantumkan aspect ratio.





























PR (PLAY RATING)

Rating merupakan satu istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada kekuatan serat katun yang ditentukan oleh JIS. Semakin banyak jumlah lapisan, semakin tinggi kekuatan ban. Dengan kata lain, jumlah ini menyatakan berapa banyak lapisan benang katun (carcass) yang membentuk kerangka ban yang sama. 14PR tidak berarti bahwa ban mempunyai 14 lapisan serat katun.

Sebagai contoh :

Ukuran Ban                                           : 500 – 12   8  MR

Jenis Cord                                             : Cotton            Nylon

Daya Angkut Max.                                : 485 kg            485 kg

Jumlah lapis                                          : 8 Plies             4 Plies

Nilai Lapis                                            : 8 PR               8 PR


ASPEK RASIO / SERI / PROFIL

Aspek Rasio (Aspect Ratio) merupakan perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam satuan persen.

 

 

Sebagai Contoh :

Ukuran Ban                                                 : 175/65  R  13

Tinggi Penampang (T)                                : 114 mm

Lebar Penampang (L)                                  : 175 mm



















Vidio Roda Ban

 


Perawatan berkala 5000 km atau 10 000 km

 STEP 1



STEP 2



STEP  3



STEP 4










Sabtu, 29 Juli 2023

Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan

 

Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan:

 

Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan – Dalam penggunaan kendaraan ringan tentu tidak akan pergi dari namanya sumber energi. Terdapat berbagai macam sumber energi pada kendaraan. Lalu apa saja jenis sumber energi pada kendaraan ringan?

Energi adalah daya (kemampuan) yang bisa dipakai untuk lakukan beragam proses aktivitas. Energi adalah jumlah yang dilestarikan. Karena beragam kemampuan, seperti gravitasi, listrik, panas dan yang lain, energi mempunyai bermacam-macam.

Tahun-tahun ini, peningkatan mobil listrik makin mengalami perkembangan cepat untuk menggantikan mobil konservatif dengan bahan bakar minyak. Dorongan akan rumor lingkungan yang kuat dan makin menyusutnya cadangan minyak, diperkirakan menjadikan peningkatan mobil listrik jadi melesat.

Produsen-produsen mobil di penjuru dunia berlomba keluarkan variasi terkini mobil listrik. Hal tersebut makin meramaikan kompetisi mobil listrik. Walau begitu, selain mobil listrik, ada beberapa sumber energi alternatif yang digunakan pada mesin kendaraan. Untuk lebih jelasnya terkait jenis sumber energi kendaraan ringan akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.



Jenis Sumber Energi Kendaraan Ringan

Terdapat beberapa macam atau jenis sumber sumber energi yang digunakan pada kendaraan ringan, diantaranya yaitu:

1. Mesin Gasoline

Jenis sumber energi kendaraan ringan yang pertama adalah mesin bensin. Mesin bensin atau gasoline engine adalah mesin pembakaran dalam yang melakukan proses pembakaran di ruang bakar yang berada di dalam mesin dengan bahan bakar khusus bensin. Nikolaus Otto adalah orang yang pertama kalinya mendapati mesin bensin.

Waktu itu mesin ini dibuat untuk dapat dipakai memakai bahan bakar bensin. Hal ini karena makin ramainya pengembangan kilang minyak. Mesin dengan bahan bakar bensin, dapat lakukan proses pembakaran di dalam ruangan mesin karena ada tiga hal. Yaitu udara (oksigen) yang dikompresi, bahan bakar berbentuk bensin, dan api (recikan busi) sebagai penyebab pembakaran.

Karena tiga persyaratan itu tercukupi karena itu terjadi proses pembakaran yang hendak memunculkan panas dan daya expansi. Daya expansi karena pembakaran berikut yang dipakai untuk menggerakan piston.

2. Mesin Diesel

Selain mesin bensin, jenis sumber energi kendaraan ringan juga dapat berasal dari mesin diesel. Mesin diesel adalah sebuah mesin pembakaran dalam yang melakukan proses pembakaran dengan bahan baku solar. Untuk mesin ini, diketemukan oleh Rudolf Diesel asal Jerman. Mesin diesel saat itu dibuat untuk menggantikan mesin uap yang mempunyai nilai efektivitas cuma sekitaran 10 – 15 % dengan daya yang lumayan besar.

Pada akhirnya, Rudolf Diesel membuat sebuah mesin piston yang dibikin dengan konsep penginjeksian atau penyemprotan bahan bakar langsung ke mesin untuk meningkatkan nilai efektivitasnya.

Mesin diesel pada konsepnya sama dengan mesin bensin. Namun, pada mesin diesel cuma memerlukan dua material, yaitu udara yang dikompresi dan solar sebagai bahan bakar. Lalu bagaimanakah dengan penyebab pembakaran ?

Untuk melakukan proses pembakaran, mesin diesel tidak perlu repot sediakan busi karena solar akan terbakar karena suhu udara yang dikompresi melewati titik umumnya. Tersebut penyebabnya mesin diesel disebutkan self ignition engine. Namun penekanan kompresi pada mesin ini melewati mesin bensin. Karena bila dibikin sama karena itu temperaturnya kurang cukup membakar solar.

Dari sisi efektivitas termasuk cukuplah baik karena volume udara yang dikompresi jadi benar-benar kecil, dan karena langsung diinjeksikan di dalam ruangan bakar karena itu rugi bahan bakar akan terselesaikan. Keunggulan pada mesin diesel selainnya tenaganya yang powerful bahan bakarnya yang ekonimis.

3. Mesin hibrida

Yang ketiga, jenis sumber energi kendaraan ringan adalah hybrid. Kendaraan ini memadukan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik untuk menggerakkan kendaraan. Disamping itu, tehnologi ini memungkinkannya pemakaian dua jenis sumber energi yang lain.

Pemakaian listrik untuk gerakkan beberapa kendaraan mempunyai faedah penghematan bahan bakar dan emisi yang berarti. Kendaraan hibrida memakai daya listrik yang ada dalam battery untuk memberikan tenaga pada kecepatan rendah atau untuk dipakai untuk start/setop.

Battery dari kendaraan ini bisa diisi ulangi lewat pengereman regeneratif dan lewat perputaran dari mesin pembakaran intern. Dengan begitu, kendaraan ini tak perlu dicolokkan ke sumber listrik external untuk isi ulangi. Honda Insight dan Toyota Prius adalah dua mode pertama dari 2 pabrikasi yang lain yang datang di Amerika Serikat (AS) pada 1999.

2. Mesin Plug In Hybrid

Kendaraan plug-in hybrid atau PHEV serupa dengan kendaraan hibrida. Perbedaannya, kendaraan ini mempunyai kemampuan battery yang semakin besar yang bisa gerakkan mobil dalam jarak hanya terbatas dengan listrik, tanpa perlu memakai tenaga dari pembakaran intern.

Perbedaannya kembali dengan kendaraan hibrida, battery di kendaraan PHEV dapat diisi ulangi dengan dicolokkan ke sumber tenaga listrik external. Karena kemampuan batterynya semakin besar, harga PHEV reltif tambah mahal dibanding mobil hibrida secara umum. Di AS, cuma ada banyak merek yang sudah memikulgka PHEV ini ibarat General Motors (GM) dan Chevrolet.

3. Mesin Listrik

Jenis sumber energi kendaraan ringan yang saat ini sedang terkenal dan populer karena diperkembangkan oleh beberapa produsen di penjuru dunia. Kendaraan ini murni memakai daya listrik yang ada dalam battery untuk gerakkan kendaaraan dan meluncur.

Sekarang, beberapa produsen berlomba untuk membikin battery yang sanggup memuat semakin banyak energi listrik tetapi pada harga yang tambah murah. Masalah terkini dari peningkatan kendaraan ini adalah lama waktu pengisian daya dan harga battery yang perlu didesak.

4. Mesin Dengan Bahan Bakar Etanol

Kendaraan dengan bahan bakar kombinasi BBM-etanol Kendaraan ini sanggup mengganti kombinasi BBM dengan etanol hingga dipandang bisa kurangi konsumsi BBM. Di AS, sudah ada sekitaran 84 mode mobil dan truk dari jenis ini. Kendaraan ini bisa bekerja pada kombinasi BBM yang memiliki kandungan sampai 85 % etanol.

Walau begitu, kendaraan ini beberapa akhir mendapatkan lumayan banyak tentangan karena etanol dipandang lebih boros dibanding BBM. Hingga, produksi karbon dioksida malah bertambah. Di lain sisi, umumnya etanol dibuat dari bahan pangan. B

ila etanol dibuat secara masif untuk bahan bakar, dicemaskan akan memunculkan beragam permasalahan seperti kompetisi bahan pangan dengan energi maupun pembukaan rimba yang bertambah luas

5. Mesin Dengan Bahan Bakar Gas

Jenis sumber energi kendaraan ringan yang selanjutnya adalah mesin dengan bahan bakar gas. Sama sesuai namanya, kendaraan ini tidak memakai BBM sebagai bahan bakar pembakaran internnya, tetapi menggunakan gas alam. Konsepnya sama dengan kendaraan ber-BBM yaitu gas diubah jadi pembakaran dalam piston hingga gerakkan kendaraan.

Walau sudah ditawarkan oleh beberapa produsen berpuluh-puluh tahun kemarin, kendaraan dengan bahan bakar gas kalah perubahannya dibanding kendaraan dengan BBM.

6. Mesin Fuel Cell

Jenis sumber energi kendaraan ringan yang terakhir adalah fuel cell. Kendaraan fuel cell nyaris serupa dengan kendaraan listrik karena sama memakai daya listrik yang diletakkan di battery untuk gerakkan kendaraan mobil.

Perbedaannya, kendaraan ia menghasilkan listrik sendiri dari pengadaan bahan bakar hidrogen dan oksigen. Tehnologi ini mengganti bahan kimia hidrogen dan oksigen hingga hasilkan listrik sama arah alias listrik DC.

Fuel cell ini hasilkan tenaga listrik secara efektif dan tanpa pencemaran. Tidak seperti sumber energi yang memakai bahan bakar fosil. Daimler, Hyundai, Nissan, Ford, Toyota, Honda, dan GM kini sedang terus-menerus meningkatkan kendaraan fuel cell.



Modul sistem stater DASAR

 Dasar SISTEM STARTER

 A. PENGERTIAN DASAR

 1. Fungsi Sistem Starter

Fungsi sistern starter pada keridaraan adalah sebagai penggerak mula mesin sewaktu niesin akan dihidupkan. Gerak mula tersebut terjadi sebagai akibat perubahan tenaga listrik menjadi  tenaga mekanik pada sistem starter,

2. Persyaratan Menghidupkan Awal pada Motor Bakar

Terdapat beberapa persyaratan untuk menghidupkan awal pada inotor bakar, yajtu:

a.    Daya kuda yang besar sesuai dengan kebutuhan menghidupkati motor bakar.

b.    Kecepatan putar normal motor starter sesuai dengan kebutuhan nienghidupkan motor bakar.

 

3.Prinsip Kerja Motor Starter

Tiga hal pokok yang menyebabkan terjadinya perubahan tenaga Iistrik rnenjadj tenaga mekanik putar pada motor starter, yaitu :

a.    Apabila penghantar, dialiri arus listrik, maka pada sekeliling dari sepanjang, ppenghantar tersebut akan timbul medan magnet.

a.    Apabila gulungan dialiri listrik, maka akan terjadi hal yang ama seperti pada point a. Sedangkan perbedaannya hanya terletak pada pembentukan garis gaya magnetnya.


 

Gambar2l. Gulungan yang dialiri arus listrik

 

C.  Sifat magnet adalah tolak menolak antara magnet senama dan tarik menarik antara magnet yang tidak senama

 


Gambar 22, Sifat magnet

Seuah penghantar yang dialiri arus listrik ditempatkan pada area gulungan yang sudall dialiri arus listrik, maka medan magnet padkj penghantar dan medan magnet pada gulungan akan terjadi tolak‑menolak. Penolakan akan terjadi ke arah area magnet yang lemah.


Gumbar23. Tolahan Penghantar

Penghantar seperti point a ditempatkan pada area gulungan point b, rnaka akan terjadi penolakan magnet pada kedua arah penghantar dengan arah yang berbeda sesuai dengan arah garis gaya magnet itu sendiri. Seandainya pada batang pengliantar dibuatkan pores penyangga, maka arah penolakan pada kedua batang tersebut menjadi gerakan berputar.

 


Gambar arah gerak motor penghantar

 

Keseluruhan uraian tersebut merupakan prinsip keria motor starter. khuususnya untuk menjawab kenapa motor starter dapat mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik (tenaga putar).

 

4. Macam‑macam Rangkaian Motor Starter

Motor starter terdiri dari dua bagian komponen utama yaitu bagian yang bergerak ( komutator ) dan bagian yang tidak bergerak (gulungan medan). Bagian komponen lainnya adilkh merupakan komponen pendukung yang terdiri dari sepatu kutub, inti armatur, komutator, poros armatur dan sikat .

 


Gambor 25. Bagian komponen utam.a motor starter

 

Rangkaian gillungan medan pada motor starter terdiri dari:

a., Rangkaian Gulungan Seri

Pada motor starter dongan rangkaian gulungan seri penambahan kutubnya akani mempengarithi terhadap kekuatan inedan magnetnya. Ini berarti menghasilkan momen yang lebih besar, schingga daya untuk menggerakkan awal motor lebih besar,

 


Gambar26. Rangkaiangulungan seri

b. Rangkaian Gulungan P.aralel

Pada motor starter dengan rangkaian gulungan paralel pada umumnya digunakan pada motor yang lebih besar. Rangkaian gulungan paralel memungkinkan mengalirnya arus listrik untuk menimbulkan momen yang lebih besar.


Galnbar27. Rangkaian Gulungan Paralel

 

B. RANGKAIAN DASAR

 C. Rangkaian Gulungan Kompon

Pada rangkaian ini dilengkapi dengan gulungan shunt. Gulungan ini mempunyai fungsi untuk mencegab kecepatan yang terlalu tinggi.

Rangkaian Gulunga Kompon

 

1. Komponen Rangkaian Sistem Starter dan Fungsinya

Rangkaian sistern starter berfungsi untuk mengubah tenaga listrik dari baterai menjadi tenaga

mekanik pada motor starter untuk memutarkan pores pada saat awal menghidupkan mesin.

Rangkaian dasar sistem starter mempunyai beberapa komponen, antara lain:

a.      Baterai borfungsi sebalgai sumber arus listrik.

b.      Kunci kontak klarter switch berfungsi untuk mengoperasikan sistern starter,

1.    Solenoid ( motor switch) berfungsi sebagai penghubung arus dari baterai ke motor starter dan menghubungkan gigi motor starter dengan roda. penyeimbang (fly wheel),

c.      Motor starter berfungsi untuk memutarkan pores engkol mesin dengan momen listrik yang tinggi,                                



Can7bur29. RangkaianDasarSistem Starter

 

Cam Kerja Sistem  Stat,ter

Apabita kunci kontak dihubungkan, sebagian kecil arus listrik mengalir dari baterai ke sole­noid dan kembali ke baterai melalui masa. Saat Solenoid mendapat tenaga listrik dari baterai, plunyer pada selenoid Akan bergerak dan menghubungkan gigi pinion dengan roda gigi penycinibang (fly t0wel).            I

 


Gambar30. Cara kerja rangkai~nsistem starter saat kunci kontak dihubungkan

 

2.    Konstruksi dan Cara Kerja Solenoid

Solenoid mempunyai dua buah gulungan yang dililit dengan arah yang sama. Gulungan ya pertama disebut dengan "gulungan penarik" (pull in winding) yang dibuat dari kawat yang lebih besar dan qjungnya masing‑masing dibubungkan ke terminal (st) solenoid dan ke terminal (M) solenoid. Gulungan yang kedua disebut dengan "gulungan pernegang" (hold in wiriing) yang dibuat dari kawat yang lebih kecil dan ujungnya masing‑masing dihubungkan terminal (st) solenoid dan ke masa.



Gambar 31. Konstruksi solenoid

Cara kerja solenoid sebagai berikut.

a.   Saat kunci kontak "ON" pada start (st), arus listrik dari baterai mengalir ke gulungan penarik dan gulungan pernegang melalui terminal (st) solenoid ke terminal (M) solenoid dan masa dengan arah yang sama.

 


Gambar32. Saat kunci kontak "ON" pada saat I (st)

 Aliran arus listrik pada kedua gulungan tersebut mengakibaAan timbuInya medan magnet yang akan menarik plunyer ke arah kanan sehingga pelat penghubung solenoid menghubungkan titik kontak terminal (M) solenoid dan titik kontak terminal (st ) selenoid.

b.   Saat kunci kontak "OFF", arus listrik yang mengalir melalui kedua gulungan solenoid terhenti meniadakan kekuatan medan magnetnya sehingga kekuatan gaya pegas solo­noid mampu mendorong pluger ke tempat semula. Bersamaan dengan ini gigi pinion terlepas dari gigi penyeimbang (fly whell), begitu juga pelat penghubung memutuskan hubungan rangkaian dari baterai ke motor starter sehingga motor starter berhenti bekeija.

 


Gambar 33. Saat kunci kontak "OFF"

 

3. Jenis Penggerak Roda Gigi Motor Starter

Terdapat dua jenis penggerak roda. gigi motor starter, yaitu penggerak energi dan penggenik elektro magnet.

 a. Penggerak Roda Gigi Motor Starter

Penggerak bendix bekerja berdasorkan inersi pinion, Pegas pada penggerak bendix berfungsi sebagai peredam. Gerakan menolak balik, saat armature mulai memutarkan roda imbang ( fly wheel ). Setelah mesin hidup,roda imbang berputar berlawanan arah bergerak mundur terlepas dari gigi roda penyeimbang.

 


Garnbar 34a. Jenis bendix

 

b. Penggerah FIck.tro Magnet

Pada penggerak clektro magnet, roda gigi digeser ke luar dan ke dalam oleh kekuatan medan magnet. Salah satu jenis periggerak ini ialah penggerak kopling overrunning.

 


Gambar 34b. Penggerak kopling overrunning

Penggerak ini menggunakan tuas ungkit untuk menggerakan gigi pinion bersama‑sama dengan koplingnya. Gigi dan kopling tersebut digerakkan tegak sepanjang poros armatur ke dalam atau keluar dari roda imbang. Tuas ungkit digerakkan oleh solenoid.

 

Cara keKja penggerak sebagai berikut.

1.   Saat solenoid bekerja, tuas ungkit menggerakkan gigi pinion hingga bertemu bersama dengan roda gigi penyeimbang serta mernutarkan roda tersebut. Hal ini dapat terjadi karena konstruksi kopling dibuat sedemikian rupa. Apabila gigi pinion berputal memutarkan roda imbang bantalan gulung akan bergerak ke arah alur yang menyempit sehingga mengenai roda gigi pinion pada poros armatur. Hal ini menyebabkan roda. gigi pinion berputar dengan porosnya.

2.   Saat roda penyeimbang berputar lebih cepat dari armatur, bantalan gulung akan bergesei ke arah arm yang lebih luas sehingga roda gigi pinion masih bersatu dengan gigi rodi imbang berputar anian dan bebas sampai solenoid tidak bekerja (kunci kontak "OFF"),





Cairan semir ban dari limbah

  Membuat cairan penghitam ban luar / semir ban mobil / motor Alat : Palu Plat besi Gerinda potong Tang Obeng Wadah plastik / besi Botol pla...