KEGIATAN WORKSHOP MOTOR LISTRIK

 

KEGIATAN WORKSHOP KONVERSI KENDARAAN BBM KE KENDARAAN LISTRIK SEPEDA MOTOR

KEMENTRIAN ESDM

 

 

PERCEPATAN PROGRAM KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI (BATTERY ELECTRIC VEHICLE)

1.    peningkatan efisiensi energi, ketahanan energi, dan konservasi energi sektor transportasi, dan terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca;

2.    memberikan arah, landasan, dan kepastian hukum dalam pelaksanaan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan

3.    mendorong penguasaan teknologi industri dan rancang bangun kendaraan serta menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan bermotor

PERSYARATAN BENGKEL KONVERSI



Teori dasar konversi sepeda motor BBM ke listrik:

 

Langkah awal adalah mengganti mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) sepeda motor dengan motor listrik. Motor listrik yang digunakan biasanya adalah motor brushless DC (BLDC) atau motor AC tiga fasa. Anda perlu memilih motor yang sesuai dengan ukuran dan performa sepeda motor Anda.

 

Sepeda motor listrik membutuhkan sumber daya listrik. Anda harus memasang baterai yang cukup besar untuk memberikan daya yang dibutuhkan. Kapasitas baterai harus dipilih dengan hati-hati sesuai dengan jarak tempuh yang diinginkan.

 

Pada sepeda motor listrik kita perlu memasang kontroler elektronik yang dapat mengatur aliran daya dari baterai ke motor. Kontroler ini juga mengatur percepatan dan kecepatan sepeda motor.

 

Pemasangan pemutus daya atau disebut juga inverter (jika Anda menggunakan motor AC) untuk mengubah arus searah (DC) dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC) yang diperlukan oleh motor AC.

 

Sistem pengisian baterai diperlukan untuk mengisi baterai sepeda motor listrik. Ini bisa mencakup pengisian dari stopkontak rumah atau menggunakan pengisian cepat jika tersedia.

 

Setelah konversi selesai, pengujian ekstensif diperlukan untuk memastikan sepeda motor listrik berfungsi dengan baik dan aman.

 

Selalu penting untuk memiliki pengetahuan teknis yang memadai atau berkonsultasi dengan ahli dalam konversi sepeda motor BBM ke listrik karena proyek ini bisa rumit dan memerlukan pemahaman mendalam tentang elektronik dan teknik listrik. Selain itu, pastikan untuk mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku terkait dengan kendaraan listrik.

 

Komponen Kendaraan Listrik

1.  Pak Baterai

kumpulan dari cell baterai yang disusun secara seri dan parallel dengan dilengkapi oleh Battery Management System (BMS) dalam suatu wadah yang dapat melindungi dengan baik.

 

Baterai pack biasanya terdiri dari beberapa komponen utama, tergantung pada jenis baterai dan aplikasinya. Namun, pada umumnya, beberapa komponen utama dari baterai pack meliputi:

 

Sel Baterai: Ini adalah komponen utama yang menghasilkan energi listrik. Mereka biasanya terdiri dari anoda (biasanya negatif), katoda (biasanya positif), dan elektrolit di antara keduanya.

Elektrolit: Elektrolit adalah zat kimia yang memungkinkan aliran ion antara anoda dan katoda. Ini penting untuk konduktivitas listrik dalam sel baterai.

 

Kontainer: Kontainer adalah wadah fisik yang menahan sel baterai, melindunginya dari lingkungan luar, dan mencegah kebocoran atau kerusakan.

Terminal: Terminal adalah titik di mana Anda dapat menghubungkan baterai ke perangkat atau sumber daya eksternal. Mereka biasanya terdiri dari terminal positif dan negatif.

 Pelindung Termal: Baterai pack sering dilengkapi dengan pelindung termal untuk mencegah suhu berlebihan yang dapat merusak baterai.

 Manajemen Baterai: Baterai pack mungkin juga memiliki sirkuit manajemen baterai (Battery Management System/BMS) yang mengatur pengisian, pengosongan, dan melindungi baterai dari kondisi yang berpotensi berbahaya.

 Konektor: Konektor digunakan untuk menghubungkan baterai pack ke perangkat atau sumber daya eksternal.

 Casing: Baterai pack seringkali ditempatkan dalam casing untuk melindungi sel baterai dan komponen lainnya dari kerusakan mekanis dan lingkungan luar.


Perlu diingat bahwa jenis baterai pack dapat bervariasi, seperti baterai lithium-ion, baterai nikel-kadmium, baterai timbal-asam, dll., sehingga komponen dan desainnya bisa sedikit berbeda tergantung pada jenis baterai tersebut.

2.  DINAMO / MOTOR LISTRIK


Jenis yang favorit digunakan di Kendaraan Listrik

• Induction Machine (IM) / Motor Induksi

• Switched Reluctance Machine (SRM)

• Wound-rotor synchronous machine (SM)

• Direct current machine (DC) / Motor DC

• Permanent Magnet Synchronous Machine (PMSM) / BLDC Moto

Panduan umum pemilihan dan instalasi

1. Ketahui kebutuhan Daya (Power) • Dapat berdasarkan data dari mesin kendaraan (Power, Torsi) • Dapat berdasarkan berat kendaraan dan beban yang akan diangkut (berat total)

2. Tentukan spesifikasi electrical (voltage, current, dll)

3. Ketahui dan tentukan Batasan kondisi mekanikal (ukuran ruang mesin, jarak shaft, jarak sproket)

4. Ketahui dan tentukan final ratio (perbandingan gigi akhir) yang digunakan

3.   Controller

 

Controller pada sepeda motor listrik adalah komponen yang mengatur arus listrik yang masuk ke motor listrik. Ini memungkinkan pengendara untuk mengontrol kecepatan dan akselerasi sepeda motor. Controller juga sering dilengkapi dengan fitur pengendalian daya, seperti pilihan kecepatan, regenerasi energi saat pengereman, dan beberapa model mungkin memiliki layar atau antarmuka untuk menampilkan informasi seperti kecepatan atau status baterai. Controllers dapat bervariasi dalam desain dan kemampuan tergantung pada merek dan model sepeda motor listrik tertentu.




1.   4.  Battery Management System (BMS)


Sistem pengelolaan baterai pada sepeda motor listrik adalah komponen penting untuk menjaga kinerja dan umur baterai. Ini melibatkan sejumlah fungsi, seperti:

1.    Pengisian Otomatis: Sistem ini memantau tingkat baterai dan mengatur pengisian baterai sesuai kebutuhan. Ini dapat mencegah overcharging atau undercharging.

2.    anajemen Suhu: Mengontrol suhu baterai untuk mencegah overheating yang dapat merusak baterai.

3.    Pengoptimalan Daya: Mengelola daya yang diambil dari baterai agar sesuai dengan permintaan sepeda motor, sehingga baterai tidak terlalu terbebani.

4.    Pemantauan Status Baterai: Menampilkan informasi tentang tingkat baterai kepada pengendara, biasanya melalui panel instrumen.

5.    Perlindungan Baterai: Melindungi baterai dari kondisi yang dapat merusak, seperti tegangan berlebihan atau arus berlebihan.

6.    Sistem Manajemen Energi: Memastikan efisiensi energi dengan mengoptimalkan penggunaan daya dari baterai.

7.    Kebijakan Pengecekan Rutin: Mengecek secara teratur kesehatan baterai untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Dengan sistem pengelolaan baterai yang baik, sepeda motor listrik dapat memiliki masa pakai baterai yang lebih lama dan kinerja yang lebih konsisten.

 

 

4.   DC/DC Converter

 

DC to DC converter, atau konverter DC ke DC, adalah rangkaian elektronik yang mengubah satu tingkat tegangan arus searah (DC) menjadi tingkat tegangan DC yang lain. Ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk catu daya untuk perangkat elektronik, sistem yang menggunakan baterai, dan sistem energi terbarukan. Konverter DC ke DC dapat meningkatkan (boost) atau menurunkan (buck) tingkat tegangan sesuai kebutuhan. Ini sangat penting untuk mengatur dan mengelola daya dengan efisien dalam berbagai perangkat dan sistem elektronik.


1.   5. Charger

Charger adalah perangkat yang digunakan untuk mengisi daya baterai atau akumulator. Ini digunakan untuk menghubungkan sumber daya listrik ke perangkat berbaterai, seperti ponsel, laptop, atau perangkat elektronik portabel lainnya. Charger mengubah listrik dari sumber eksternal menjadi arus listrik yang sesuai untuk mengisi daya baterai perangkat tersebut. Charger dapat beragam bentuk dan jenisnya, termasuk charger kabel, charger nirkabel, charger induksi, dan banyak lagi, tergantung pada perangkat yang akan diisi daya dan teknologi pengisian dayanya.

Dalam memilih charger, pastikan mengetahui tegangan kerja battery pack dan jenis cell yang digunakan



6. Perakitan



7. Instal system by BRT managemen system




8. Test Drive






Kesimpulan

1.    Guru SMK , teknisi dan akademisi dituntut untuk memahami program pemerintah tentang percepatan penggunaan kendaraan R2 menggunakan elergi listrik dengan cara meng konversi kendaraan bertenaga BBM menjadi kendaraan bertenaga Listrik

2.    Guru SMK , teknisi dan akademisi diharapkan mampu melakukan konversi kendaraan BBM ke kendaraan listrik khususnya R2 di lingkungannya masing2.

3.    Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan menjadi ujung tombak dalam program pemerintah mensukseskan konversi kendaraan BBM ke kendaraan penggerak listrik di lingkungan sekitar melalui :

-          Pembelajaran di sekolah mengenai konversi kendaraan listrik

-          Melayani pembuatan, perawatan dan perbaikan kendaraan bertenaga listrik.

 




Dokumentasi























Penyimpanan digital Ada disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cairan semir ban dari limbah

  Membuat cairan penghitam ban luar / semir ban mobil / motor Alat : Palu Plat besi Gerinda potong Tang Obeng Wadah plastik / besi Botol pla...