Studi Tiru SMKS Fajar Ciseeng ke SMKN 1 Gunung Sindur
SMKS Fajar Gelar Studi Tiru ke SMKN 1 Gunung Sindur: Perkuat Pembelajaran Otomotif Berbasis Industri
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor 04/09/2025
Dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan vokasi khususnya di bidang Teknik Otomotif, SMKS Fajar
melaksanakan kegiatan studi tiru ke SMKN 1 Gunung Sindur pada awal
September 2025. Kegiatan ini diikuti langsung oleh jajaran pimpinan sekolah
serta para guru produktif jurusan otomotif. Fokus utama kunjungan diarahkan
pada pengelolaan peralatan praktik, model pembelajaran, kurikulum, dan
pembiasaan budaya industri yang telah diterapkan di SMKN 1 Gunung Sindur.
Penguatan pada Sarana dan Peralatan Praktik
Dalam kesempatan tersebut, rombongan SMKS Fajar berkesempatan meninjau
ruang praktik dan peralatan praktek otomotif SMKN 1 Gunung Sindur yang telah
dilengkapi dengan berbagai peralatan modern dan sesuai standar industri. Berbagai
trainer Mulai dari peralatan Unit Mobil, aneka trainer standstand, peralatan
diagnostic, peralatan angkat, hingga perangkat conversion vehicle
trainer bbm to bbg dan bbm to EV, yang menunjang pembelajaran konversi
kendaraan berbasis listrik dan penggunaannya di setiap jenjang.
Kepala Program Keahlian Otomotif SMKN 1 Gunung Sindur menjelaskan bahwa
:
1.
Meskipun peralatan trainer yang tersedia masih
dibawah standar minimal kebutuhan berdasarkan rasio pemakaian oleh siswa namun ketersediaan
peralatan yang tersedia penggunaannya dimaksimalkan dengan model model pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi ajar yang wajib disampaikan keseluruhan sehingga
meminilisir siswa yang tidak memiliki kegiatan praktek saat jam KBM.
2.
Dalam peggunaan trainer trainer, guru diberikan tanggung jawab masing masing terhadap
trainer yang telah disepakati bersama oleh guru guru untuk dieksplore selama 1
tahun pembelajaran.Sehingga terpantaunya kondisi trainer yang mejadi tanggung
jawab guru selama mengajar. Oleh karena itu guru2 wajib menguasai penggunaan peralatan
trainer yang tersedia sebgai tanggung jawab terhadap trainernya masing2.
3.
Peralatan trainer yang tersedia relevan dengan
perkembangan teknologi otomotif menjadi salah satu prioritas sekolah. Hal ini
bertujuan agar siswa terbiasa menggunakan peralatan standar bengkel
profesional, sehingga mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
(DUDI).
Model Pembelajaran Inovatif
Selain sarana, aspek model pembelajaran juga menjadi perhatian penting
dalam studi tiru ini. Kepala Program Keahlian Otomotif SMKN 1 Gunung Sindur
menjelaskan bahwa berbagai meodel pembelajaran yang sering digunakan guru guru di Jurusan Otomotif SMKN 1 Gunung Sindur seperti
:
•
Hybrid learning system
•
Difrensiasi learning system
•
Tematik Learning system
•
Problem base learning System
•
Project base Learning system
Melalui pendekatan tersebut, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi
juga dilibatkan langsung dalam simulasi pekerjaan nyata di bengkel sekolah.
Guru produktif otomotif SMKS Fajar yang hadir menilai bahwa model
pembelajaran ini dapat mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dan bertanggung
jawab terhadap hasil kerja. Apalagi dengan adanya keterlibatan guru tamu dari
industri, pembelajaran menjadi lebih kontekstual sesuai perkembangan teknologi
kendaraan saat ini. Begitupun dikirimnya guru guru Jurusan Otomotif SMKN 1
Gunung Sindur dikirim mengikuti pelatihan pelatihan teknologi terkini seperti :
1 Pelatihan prosedur perawatan kendaraan
2.
Pelatihan kendaraan hybrid
3.
Pelatihan kendaraan EV
4.
Dan lain sebaianya
Kurikulum yang Terintegrasi dengan Industri
Dalam sesi diskusi, rombongan SMKS Fajar juga mempelajari bagaimana
SMKN 1 Gunung Sindur mengembangkan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan
industri. Kurikulum tidak hanya mengacu pada standar nasional, tetapi juga
disesuaikan dengan perkembangan teknologi, termasuk otomotif berbasis listrik
dan sistem digital kendaraan.
Program link and match dengan dunia industri menjadi ciri khas
dalam penyusunan kurikulum. Dengan demikian, peserta didik memiliki kompetensi
yang relevan, baik dalam keterampilan teknis maupun soft skill yang dibutuhkan
di dunia kerja.
Pembiasaan Positif dan Budaya Industri
Hal lain yang sangat menarik perhatian adalah Pembiasaan Positif dan
Budaya Industri di lingkungan SMKN 1 Gunung Sindur umumnya maupun bengkel
TKR khususnya. Yaitu :
1.
Pembiasaan positif sekolah melalui program GDS RDB
( Religius Disiplin dan Bersih ) yang dilaksanakan di jam ke 0 ) setiap hari
dengan rincian :
Senin : Kegiatan upacara bendera
Selasa : Kegiatan religius dengan dhuha dan
bimbigan rohani
Rabu : Kegiatan pembinaan waals dan atau Kakom
Kamis : Kegiatan Adiwiyata
Jumat : kegiatan Literasi / sport / Makan Sehat
2.
Pembiasaan budaya industri yang diterapkan di
lingkungan SMKN 1 Gunung Sindur. Disiplin waktu, etos kerja profesional, serta
budaya menjaga kerapihan dan keselamatan kerja menjadi kebiasaan yang
diterapkan sejak awal siswa masuk bengkel. Bahkan tata tertib dan manajemen
bengkel sekolah disusun menyerupai bengkel resmi di dunia industri.
Bagi SMKS Fajar, hal ini menjadi pelajaran penting untuk menanamkan
karakter kedisiplinan dan profesionalisme pada siswa sejak dini. Dengan
demikian, lulusan tidak hanya kompeten secara keterampilan, tetapi juga
memiliki sikap kerja yang sesuai harapan industri.
Harapan dan Tindak Lanjut
Kepala SMKS Fajar menyampaikan bahwa hasil dari studi tiru ini akan
dijadikan bahan evaluasi dan inspirasi dalam pengembangan program pembelajaran
di sekolah. “Kami berharap apa yang kami pelajari di SMKN 1 Gunung Sindur dapat
diterapkan di SMKS Fajar, sehingga kualitas pembelajaran semakin meningkat dan
lulusan kami benar-benar siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Kegiatan studi tiru ini juga membuka peluang kerja sama yang lebih erat
antara kedua sekolah, terutama dalam bidang pengembangan peralatan trainer,
pembelajaran, pelaksanaan uji kompetensi, serta program kolaborasi dengan
industri mitra.
Dengan kegiatan ini, SMKS Fajar berkomitmen untuk terus berinovasi
dalam menghadirkan peralatan dan pembelajaran otomotif yang adaptif terhadap
perkembangan teknologi, serta menyiapkan lulusan yang kompeten, berdaya saing,
dan siap menghadapi era industri otomotif modern.

Komentar
Posting Komentar